Wanita Samaria
Oleh
Selviana
FALKUTAS PSIKOLOGI, UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Wanita samaria yang Alkitab tuliskan di dalam kitab Yohanes pasal 4 adalah sebuah gambaran yang sederhana tentang kuasa dari sebuah kesaksian. Wanita samaria hanya melakukan percakapan dengan Tuhan Yesus yang durasinya tidak terlalu lama, sebuah perjumpaan yang sangat singkat tetapi memberikan efek yang besar untuk sebuah transformasi di kotanya. Banyak orang di daerah tersebut menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Ia dengan tidak malu-malu menceritakan Yesus, sehingga orang-orang sekota nya semakin memercayai Yesus bahkan mereka sendiri pada akhirnya bertemu Yesus dan Yesus pun tinggal bersama mereka selama dua hari.
Saudaraku, ada kuasa dalam sebuah kesaksian. Prinsip ini seringkali di pakai dalam dunia marketing yang berhasil memasarkan sebuah produk kepada pelanggan, karena menggunakan suatu produk tertentu yang memberi manfaat, kemudian diceritakan kepada orang-orang disekitarnya, sehingga mereka menjadi tertarik untuk menggunakan produk yang sama dengan kualitas yang bagus dan harga yang terjangkau. Akhirnya penjualan terus meningkat dan omsetpun naik. Ada pelanggan yang bertambah banyak, ada produk-produk yang semakin laris terjual, ada tambahan penghasilan dan pendapatan, bahkan bila semakin berkembang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dari kejadian ini, sebenarnya hal dasarnya dimulai dari bersaksi yaitu menceritakan sesuatu yang dapat menarik minat orang lain untuk menggunakannya. Ada kuasa dalam sebuah kesaksian, ada sesuatu yang memiliki dampak besar dalam sebuah kesaksian. Begitupun dalam kehidupan rohani kita dengan Tuhan, akan semakin banyak orang percaya kepada Yesus ketika kita berani bersaksi tentang kuasaNya yang luarbiasa dalam hidup kita. Artinya ketika kita dengan serius menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain, percayalah bahwa kuasa Roh Kudus yang akan bekerja seturut dengan kesaksian Firman yang kita sampaikan untuk menginsyafkan manusia akan dosa dan membuatnya percaya serta menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruslamat. Jadi, mari kita bersama-sama menceritakan apa yang kita alami dengan Tuhan Yesus kepada orang lain, khususnya orang-orang yang terdekat dengan kita dan belum percaya kepada Tuhan. Percayalah kuasa dari kesaksian kita akan menyelamatkan orang tersebut. Ingat kuasa iblis dipatahkan oleh darah Yesus dan kesaksian orang-orang percaya.
Bacaan : (Yoh 4 : 1-42)
Pertanyaan :
- Apakah anda masih pernah merasa malu untuk bersaksi?
- Bagaimana anda melatih diri anda untuk bersaksi?
Latihlah diri kita untuk bersaksi agar nama Tuhan semakin ditinggikan dalam hidup kita