Gunung Sinai

Gunung Sinai

Oleh

Selviana

FALKUTAS PSIKOLOGI, UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

Gunung sinai adalah sebuah tempat dimana Allah yang kudus dan manusia yang berdosa bertemu muka dengan muka secara langsung. Di gunung sinai pula Allah berbicara secara langsung kepada kepada Musa tentang sebuah peraturan yang Allah inginkan untuk manusia lakukan, dan di gunung sinai pula Alkitab mencatat selama 40 hari Musa berbicara dengan Allah dan berpuasa penuh tidak makan dan minum. Hasilnya kemuliaan Tuhan memenuhi Musa secara langsung. Pengalamam musa di gunung sinai membuat kita bisa bisa melihat hal luarbiasa yang dialami oleh Musa, bertemu muka dengan muka dengan Tuhan, dan mengalami perjumpaan pribadi yang mengubahkan banyak hal. Bahkan Alkitab mencatat bahwa pada dasarnya Musa adalah seorang yang minder dan petah lidah, tetapi Tuhan bisa memakainya untuk mengeluarkan bangsa Israel dari tanah perbudakan di Mesir. Itu semua karena Ia bertemu dengan Tuhan di Gunung Sinai.

Saudaraku, Tuhan menginginkan kita mengalami hal itu setiap hari, karena kehiupan kita di pada generasi kini antara kita dengan Allah tidak ada lagi pembatas yang memisahkan. Tidak dengan cara yang sukar agar kita dapat bertemu dengan Tuhan dan menikmati setiap persekutuan yang intim dengan Dia. Tuhan Yesus sudah menghancurkan batasan tersebut dengan cara mati di kayu salib untuk menebus dosa kita dan membuka jalan untuk kita bisa setiap saat mengalami peristiwa yang dialami Musa di Gunung Sinai. Seperti Musa di Gunung Sinai, Tuhan ingin berbicara kepada kita, Tuhan ingin melawat hidup kita, mengubahkan kita, menjawab setiap permasalahan kita dan memberikan kita kemenangan demi kemenangan. Coba renungkan, kapan terakhir kali kita mengalami perjumpaan dengan Allah dalam persekutuan kita denganNya? Bagiamana kehidupan anda saat ini, Apakah anda masih memiliki kerinduan untuk mengalami persekutuan yang intim dengan Tuhan? Kalau belum, ayo mulai hari ini kita rindukan peristiwa gunung sinai untuk kita alami secara pribadi dan setiap hari dalam hidup kita, dimana Allah berbicara secara langsung dengan kita melalui firmanNya dan kita dapat merasakan anugerahNya yang ajaib memampukan kita melewati banyak perkara yang sukar, sehingga kerinduan hati Tuhan ditanam di dalam hidup kita dan kita senantiasa berjalan dalam kasihNya. Amin.

Bacaan : (Kel 19)

Pertanyaan :

  1. Kapan terakhir kali anda mengalami peristiwa seperti Musa di Gunung Sinai ?
  2. Apakah anda masih memiliki kerinduan untuk mengalami Tuhan secara pribadi?Apa saja yang ingin anda lakukan untuk mewujudkannya?

 

Kejarlah untuk dapat terus bersekutu dengan Tuhan seperti Musa di Gunung Sinai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *