Berbeda

“Berbeda”

Oleh: Riandi Dudut

Semester 1

Sekolah Tinggi Teologi Immanuel Nusantara Jakarta

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling mulia dan berharga di mata-Nya. Mereka merupakan makhluk yang memiliki kedaulatan (dari Sang Pencipta) atas makhluk-makhluk lainnya. Mereka memiliki level di atas para makhluk lainnya sebab Allah menciptakan mereka menurut gambar dan rupa-Nya (Kejadian 1:26). Manusia diciptakan Tuhan dengan masing-masing memiliki taraf kemampuan dan akal budi yang berbeda.  Ada yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dan ada yang juga di bawah itu.

Memiliki potensi dan kemampuan dari setiap pribadi, tentunya tidak lepas dari skill individu dalam menggapai impian atau tujuan hidupnya. Bagaimana cara mereka mengendalikan kehidupan mereka dengan menggunakan skill yang dimiliki pun tidak lepas dari kontrol emosi pribadi.

Banyak keberhasilan yang diraih oleh setiap orang dalam menjalani karier hidup mereka. Namun apakah mereka berhenti di situ saja? Tidak. Mereka terus berupaya untuk menciptakan keberhasilan-keberhasilan lainnya. Banyak orang berinovasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan mereka dalam mengolah sesuatu agar menjadi bermanfaat, bagi kehidupan orang banyak. Namun dibalik banyaknya keberhasilan yang diperoleh, hal ini justru menimbulkan persaingan dalam menciptakan hal baru. Emang siapa sih yang ngak mau kalau bisa menciptakan hal-hal baru setiap hari? Pasti semua mau donk, biar terkenal gitu, ha ha ha…

Sebenarnya tidak masalah bagi orang lain jika seorang bisa menciptakan sesuatu hal baru setiap harinya, atau bahkan setiap saat? He he hee, ngak lah yaa, kayaknya mustahil gitu, hmm. Bisa saja hal itu terjadi, namun, jika hal ini hanya terciptakan oleh satu orang saja, untuk apa adanya orang lain? Apa peranan mereka dalam kehidupan? Bagaimana cara mereka juga bisa bermanfaat bagi sesamanya yang lain? Kapan mereka bisa dikenal orang banyak? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya, (lanjutin aja sendiri ha ha ha). Kita masuk ke topik selanjutnya.

Jika hanya ada satu orang saja yang bisa berhasil dan terkenal di dunia ini, kemungkinan besar orang itu akan menjadi sombong dan merasa lebih berkuasa dari pada yang lainnya. Tidak jarang kita jumpai bahwa banyak orang yang berhasil dalam pencapaian karier hidupnya, malah semakin jauh dari Tuhan. Bahkan ada pula yang menganggap bahwa keberhasilannya adalah hasil usahanya sendiri. Padahal sebenarnya itu semua karena campur tangan Tuhan (Mazmur 3:9 dan 1 Korintus 3:5). Sebab itu mereka melupakan Tuhan yang adalah sumber dari segala keberhasilannya. Hal inilah yang tidak Tuhan inginkan terjadi dalam pribadi manusia, yang dimana menganggap diri paling hebat, bahkan ada pula yang tidak menganggap adanya Tuhan seperti orang bebal (Mazmur 53:2). Dari hal inilah kita diberi pelajaran untuk mengingat akan Tuhan. Sebab apapun yang kita miliki di dunia ini adalah pemberian dari Tuhan, Dialah pemilik sesungguhnya (Mazmur 50:9-12).

Kembali lagi. Berbicara mengenai keberhasilan, tentunya setiap orang ingin berhasil. Terutama dalam menempuh jenjang karier yang dijalani sebagai bentuk hasil perolehan yang bernilai dan nyata. Namun, sekarang ini, sudah banyak orang-orang hebat yang mempunyai skill hebat pula, (buset dah,,, hebat banget yaa?) yang terkenal atas perolehan keberhasilan mereka dalam karier mereka tersendiri. Tunggu dulu, karier itu apa sih? Nih dia “Karier: sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere yang artinya perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang secara khusus.” “Ooh gitu..!”. Kalau sudah banyak orang hebat, lalu bagaimana cara kita bisa menjadi seperti mereka juga? Baca Nehemia 2:20 dan Mazmur 60:14). Rajin-rajin baca Alkitab yaa.

Menemukan keberhasilan yang berbeda apakah tidak mudah? Menurut kebanyakan orang, keberhasilan adalah suatu keadaan yang sulit diraih. Apalagi keberhasilan yang tanpa merugikan orang lain. Keberhasilan bukan merupakan hal tersulit yang dapat diraih oleh setiap orang, jika Anda berjalan bersama Tuhan. Carilah keberhasilan dengan cara yang berbeda, dengan tekun dan tetap mengandalkan Tuhan maka Anda akan diberkati-Nya (Kejadian 39:1-4 dan Yohanes 15:4-5). Dengan penuh kesadaran, sebenarnya Anda memiliki kelebihan di dalam diri Anda yang masih tertutupi oleh beban yang Anda alami, untuk mencapai keberhasilan Anda. Beban tidak menyusahkan Anda, apalagi memperburuk keadaan Anda. Beban akan terasa semakin berat jika Anda membawanya di segala kegiatan Anda dan tidak mau melepasnya sejenak. Beban merupakan suatu anugerah khusus dari Tuhan, untuk membentuk Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan itu Tuhan ingin mengetahui sejauh mana kesetiaan Anda mengandalkan  Dia dalam mengantarkan beban ke tempat tujuan. Berikut ini beberapa inspirasi dalam menggali keberhasilan karier yang Anda jalani. Kutipan ini saya ambil dari beberapa orang hebat yang terkenal di dunia akan keberhasilan mereka dalam mencapai penghargaan di bidang mereka masing-masing. Semoga bermanfaat.

 

  • Carilah kesuksesan lainnya (Walt Disney). Berinovasilah untuk hal yang baru dan carilah kesuksesan lainnya dengan mempertahankan kesuksesan sebelumnya. Jangan mengulangi kesuksesan yang ada. Keberhasilan bukan garis akhir perubahan, namun keberhasilan adalah awal perubahan. Keberhasilan bukan hal tersulit untuk dilakukan, tetapi untuk mempertahankannya itu merupakan hal yang tersulit. (sumber: https://www.dictio.id)
  • Harga diri adalah awal dari kekuatan sesungguhnya (Clint Eastwood). Hargailah usahamu, hargailah dirimu. Harga diri menciptakan disiplin diri. Harga diri bermula ketika kamu menghargai dirimu dahulu, bukan orang lain. Ketika harga diri kamu tinggi, tidak ada pelanggaran yang kamu lakukan, berusahalah menghargai diri dengan disiplin, disitulah orang akan menghargai kamu sebagai individu. Ketika kamu memiliki keduanya, itulah kekuatan sesungguhnya. (sumber: ariestaafrizaa.blogspot.com)
  • Jangan menunggu (William Butler Yeats). Untuk berhasil, jangan pernah menunggu kesempatan, baru Anda bergerak. Bergeraklah dan lakukan yang terbaik, seolah-olah Anda menjadi juara. Jika Anda menunggu kesempatan itu datang, Anda akan kehilangan separuh usia dan kesempatan lainnya dengan fokus pada penantian itu. (sumber: https://jagokata.com)
  • Temukan caranya (Thomas Alfa Edison). Ada sebuah cara untuk melakukan lebih baik. Kegagalan dan kesuksesan adalah hal yang sama. Berinovasilah untuk menuju tingkatan yang lebih tinggi. Ketika gagal, tenang dan temukan cara baru untuk berhasil. Cara baru yang menempatkan posisi Anda lebih baik. (sumber: https://finansialku.com)
  • Jadikan pengalaman sumber pengetahuan (Albert Einstein). Pengetahuan adalah pengalaman dan guru pribadi paling berharga yang mengajarkan Anda untuk tidak jatuh pada kesalahan yang sama. Pahit atau manis, pengalaman tetap berada pada posisi tertingginya. (sumber: https://iphincow.com)
  • Waktu tidak menunggu Anda (Benjamin Franklin). Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu. Orang sukses akan selalu memiliki keinginan untuk terus bergerak, sebab mereka tahu bahwa waktu akan jadi sia-sia dengan menunggu. Jemputlah kesempatan. (sumber: https://www.wattpad.com)
  • Reputasi berawal dari apa yang Anda lakukan (Henry Ford). Anda tidak akan bisa membangun sebuah reputasi dari apa yang akan Anda lakukan. Anda akan dikenal dengan apa yang Anda perbuat, bukan atas rencana besar yang Anda miliki. Orang akan kagum dan terinspirasi ketika Anda bertindak nyat (sumber: https://www.dictio.id)

 

Suatu hal yang menjadi penghalang Anda meraih keberhasilan adalah karena Anda lebih melihat kepada keunggulan orang lain dari pada melihat potensi diri. Hal inilah yang menyebabkan diri Anda sulit untuk berhasil. Namun keberhasilan tidak boleh dipandang hanya sebagai suatu ketuntasan dalam mengerjakan hal besar. Anda dapat menyelesaikan hal kecil dengan baik pun juga merupakan keberhasilan. Mungkin Tuhan belum memberikan tanggung jawab yang besar kepada Anda. Tetaplah berdoa dan setia melakukan yang terbaik bagi-Nya, maka Ia akan memberikan apa yang menjadi kebutuhan Anda. Dalam hal ini kita diajarkan untuk setia dalam segala perkara (Lukas 16:10).

Keberhasilan orang lain bisa saja menjadi penghalang bagi diri Anda, jika hanya dipandang sebagai sebuah persaingan. Bertumbuhlah secara pribadi, bentuk moral dan akhlak dengan baik, mulailah dari dalam. Temukanlah potensi diri Anda, untuk memotivasi diri agar Anda bergerak menuju keberhasilan Anda. Bertindak disiplin terhadap cara apa yang Anda lakukan agar Anda mengalami pertumbuhan di dalam menempuh keberhasilan Anda. Pandanglah keunggulan mereka sebagai motivasi untuk Anda berhasil, dan jadikan hal itu sebagai suatu bahan penyusun keberhasilan Anda di masa depan. Jika Anda bisa berkedudukan di atas, jangan sombong. Hidup tidak selamanya sama dengan harapan (Ayub 19:8-10). Tuhan memberkati.

Januari 2020.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *