Hidup Yang Berubah 180 Derajat
Oleh
BENI YOSUA
SEMESTER II
Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa
Di dalam alkitab ada seorang tokoh yang sewaktu bertemu Tuhan Yesus kehidupannya langsung berubah yaitu Paulus.dia adalah tokoh yang sangat membenci agama Kristen pada dasarnya. Dia ingin membunuh orang yang mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruslamatnya.
Tetapi pemikiran rasul Paulus kandas setelah dia berjumpa secara pribadi dengan Tuhan Yesus.
Demikian dengan kehidupan sekarang kita sering melihat dan membicarakan orang sukses. Tetapi pembicaraan berhenti dengan Fakta bahwa dia sukses,itu saja sering kita lihat sukses itu sebagai keberuntungan dia belaka. “Kata kita sukses adalah kemurahan Tuhan yang dia bagikan sesuai dengan kehendaknya.” Kalau kita tidak sukses,itu karena kita bukan orang yang dipilih Tuhan untuk sukses.tidak jarang pula kita mebicarakan orang sukses dengan cara yang benar,yaitu kita membahasa jalannya.tetapi hanya berhenti dalam pembicaraan.”Dia orang yang rajin, giat, punya visi dana lain-lain.” kita tahu bagaiman Dia sukses,kita paham rumusnya,tetapi kita hanya menjadikannya pengetahuan saja, tidak menjadikannya tindakan seolah hanya dia yang bisa begitu, sementara kita mustahil melakukannya.
Tidak sedikit orang yang tidak puas dengan hidupnya,ia ingin mengubahnya.tapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Seseorang bangun pagi, dia pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan.ia mengambil sebutir telur, ia panaskan pengorengan dengan minyak goreng, kemudian ia pecahkan telurnya tadi,ia memesukannya ke pengorengan.lalu tabur garam .apakah ia akan mendapatkan telur dadar? Tidak.ia akan kembali mendapatkan telur ceplok.kenapa? karena ia tidak mengubah cara hidupnya, begitulah banyak orang yang ingin mengubah hidupnya,tetapi ia tidak pernah mengubah cara hidup.maka hari-harinya berlalu tampa perubahan.
Cara pandangnya, misalnya ada orang yang melihat segala sesuatu dengan sudut pandang relatif. Ia menempatkannya sebagai produk dari berbagai situasi dilingkungannya,bossnya tidak marah dan bawahannya tidak kopenten,rekan kerjannya tidak mendukung.ia tidak sukses dengan itu semua.kalau kamu melihat semua masalah sumbernya adalah diluar dirimu,maka kamu adalah orang yang bermasalah.maka hal pertama yang kita ubah adalah cara kita melihat sesuatu,ketimbang menjadi reaktif,mengapa diri kita adalah produk dari berbagai situasi di sekitar kita.
Orang proaktif memilih sikap yang dia ambil sebagai respons terhadap situasi yang ia hadapi,berdasarkan nilai yang ia anut.ia mengendalikan situasi ,bukan dikendalikan situasi.kedua,mengubah sikap-sikap dasar,sebenarnya sudah merupakan rumus umum bahwa sukses itu berkaitan erat dengan kerja keras,disiplin,komitmen.
Mengubah hidup tentu saja otomatis berkait erat dengan mengubah sikap-sikap dasar tadi.mengubah hidup berarti berubah menjadi orang yang tidak disiplin menjadi disiplin,dari jorok menjadi bersih dan seterusnya,masalah bagi banyak orang bahwa berubah itu membuat tidak nyaman.situasi sekarang ini berlanjut karena orang menciptakan apa yang di sebut zona nyaman.keluar dari zona nyaman itu tidak enak.karena itu ketika ada keinginan untuk berubah,keinginan itu diawali oleh keininan lain untuk tetap berada di zona nyaman.perubahan memerlukan kemauan keras untuk keluar dari zona nyaman tadi.ketiga mengambil resiko.zona nyaman adalah dunia yang sudah sangat kita kenal,karena kita yang membangunnya.ibarat kamar pribadi kita.disitu kita tahu dimana mana letak sekelar lampu,remot control Ac,posisi kulkas atau kamar kecil
Hidup tampa Tuhan adalah sia-sia,jika hidup sis-sia maka tida ada maknanya.jika hidup tampa maknanya maka hidup tida ada artinya.
Hidup adalah pilihan setiap kita ,tetapi lakukanlah yang terbaik