TUMBUH DAN DEWASA DALAM KESABARAN

TUMBUH DAN DEWASA DALAM KESABARAN

Oleh

Vifi Yarni Zalukhu

(Semester IV)

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IMANUEL NUSANTARA

 

Kesabaran tidak pernah muncul dalam kehidupan setiap orang dengan sendirinya.

Kesabaran adalah sebuah hal yang tidak mudah untuk melakukan. Kesabaran menekankan karakteristik bagaimana seseorang mampu menahan diri terhadap apa yang datang dari luar. Beberapa hal yang dilakukan untuk menghidupi kesabaran yaitu: latihan yang kontinui bukan hanya sewaktu waktu saja, proses secara terus menerus dan dilaksanakan kapan pun dan dimana pun, butuh daya tahan yang kuat.  Dalam melakukan hal tersebut tidak mudah namun harus dengan pertolongan “Roh Kudus”.

Meskipun sebagian besar orang menganggap kesabaran sebagai tindakan menunggu yang pasif  atau menerima dengan lemah lembut manun, respon dalam melakukannya tidak membuat dewasa pribadi setiap orang. Untuk mengelami pertumbuhan dan kedewasaan dalam kesabaran, beberapa langkah yang harus kita lakukan:

Pertama, memahami bahwa kesabaran adalah perintah tuhan namun juga anugrahnya. Hal utama yang harus kita ingat dan pahami ialah bersabar atau kesabaran adalah perintah tuhan. Alkitab menyebutkan. “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain , sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian” (Kol. 3:13)

Dalam teks ini upaya untuk mengampuni seseorang harus melakukan dengan kesabaran, akibat ketidak sabaran ada banyak orang yang tidak dapat mengampuni. Inilah perintah Tuhan, yakni sabarlah kamu seorang terhadap yang lain.

Kedua, jadikanlah kesabaran sebagai karakter ilahi (Gal. 5:22). Kesabaran adalah buah Roh yang harus ditemukan dalam diri anak anak Tuhan. Kesabaran menjadi rasa dan warna buah Roh yang mendarah daging dalam hidup ini, maka akan menghidupi nilai-nilai yang baik dan benar. Kesabaran akan tumbuh dan berkembang dalam diri, apabila kesabaran di kerjakan dengan baik dan dijadikan sebagai alat ukur kerohanian.

Tes karakter ilahi ini akan mendorong orang yang percaya untuk meningkatkan dan mendewasakan perilaku dan juga kebiasaan-kebiasaan. Apalagi seorang anak muda pada saat ini harus memiliki pribadi dan lulus dalam berkarakter yang baik, untuk menghidupi sebuah kesabaran yang terlihat dari luar dirinya.

Ketiga, praktekkan kesabaran kepada semua orang dimulai dari hal hal yang kecil. Tidak ada pertumbuhan dalam kesabaran jika tidak melakukan dalam hidup ini. Kesabaran bukanlah teori melainkan praktek hidup ,kesabaran bukan juga retorika melainkan gaya hidup. Karena itu harus kita pahami bahwa tanpa mempraktekkan kesabaran tidak ada perubahan nilai kesabaran itu sendiri dalam diri kita.

Kapan pun dan dimana pun kesabaran harus melingkupi kehidupan setiap orang pecaya dalam pertumbuhan imannya. Intunya kesabaran tidak mungkin diabaikan dalam hal apapun, dengan demikian bertumbuh dan berkembang dengan dewasa dalam hidup ini.

“orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan  Amsal 14:29”

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *